INDONESIA 24 | Dalam riuhnya denyut ekonomi kelapa sawit yang telah menjadi nadi penggerak utama devisa negara, terhampar sebuah kisah yang jauh dari gemerlap angka-angka statistik—sebuah kisah pengalihan dana yang merentang antara janji dan kenyataan, antara kebutuhan rakyat dan pesona wisata.
Adalah dana kontribusi sawit yang dikirim ke Jakarta sebesar Rp 21.000.000.000 mungkin terkait dengan kontribusi ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan produk turunannya terhadap devisa negara.
Data yang disampaikan oleh Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono, kontribusi ekspor sawit hingga Mei 2024 mencapai USD 9,78 miliar atau sekitar Rp 151 triliun.
Kontribusi sawit terhadap perekonomian nasional cukup signifikan, dengan rincian kontribusi ekspor sebagai berikut¹:
– 2020: USD 22,7 miliar
– 2021: USD 34,9 miliar
– 2022: USD 37,76 miliar
– 2023: USD 29,54 miliar
Namun, perlu diingat bahwa produksi kelapa sawit dalam beberapa tahun terakhir mengalami stagnasi akibat produktivitas yang menurun. Hal ini disebabkan oleh keterlambatan pemerintah dalam melakukan peremajaan kelapa sawit rakyat (PSR).

Salah satu ekses dana yang berasal dari kontribusi pajak sawit sebesar duapuluh satu miliar rupiah semula direncanakan untuk membangun sepuluh kilometer jalan raya terjadi di salah satu daerah di Kalimantan Timur.
Pembangunan jalan hendaknya mempermudah akses transportasi dari kebun sawit. Namun, ternyata diduga diselewengkan oleh Kepala Desa Bangun Mulia Tn. B, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara dialihkan sepuluh miliar yang semula untuk jalan tapi dialihkan untuk membangun jembatan ke arah objek wisata bernama Waduk Sesulu.
Waduk Sesulu terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dan merupakan salah satu destinasi wisata populer di daerah tersebut. Berikut beberapa informasi tentang Waduk Sesulu ¹:
– Lokasi: Waduk Sesulu terletak di Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
– Fasilitas: Waduk ini menawarkan berbagai fasilitas rekreasi, seperti kapal sewa, area piknik, dan lokasi memancing. Selain itu, terdapat juga fasilitas penginapan, area parkir yang luas, dan tempat makan.
– Aktivitas: Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti berperahu, memancing, jet ski, wakeboarding, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar waduk.
– Pemandangan: Waduk Sesulu menawarkan pemandangan yang indah dengan air yang jernih dan situasi yang alami, membuatnya menjadi tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati keindahan alam.
– Jam Operasional: Waduk Sesulu buka setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 17.00 sore.
– Harga Tiket: Harga tiket masuk biasanya tergantung pada hari dan waktu kunjungan, namun relatif terjangkau.
Waduk Sesulu juga memiliki potensi sebagai tempat wisata edukasi, dengan fasilitas museum air yang menyajikan informasi tentang pentingnya konservasi air dan lingkungan. Dengan keindahan alam dan berbagai fasilitas yang ditawarkan, Waduk Sesulu menjadi destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Kabupaten Penajam Paser Utara.

“Awalnya saya lihat hanya enam miliar saja. Tapi, kemudian berubah menjadi sepuluh miliar. Ini tentu menjadi bahan pertanyaan bagi warga. Apalagi jembatan ini paling sehari hanya dilalui oleh lima puluh kendaraan bermotor saja, ” Ungkap salah seorang warga yang ogah disebutkan namanya.
Menurut warga tersebut lebih lanjut, kasus ini pernah didemo oleh warga karena ada tiga kilometer jalan yang tidak diaspal karena dialihkan ke arah tempat wisata, Bendungan Sesulu, Desa Waru, Kecamatan Waru, Penajam Paser Utara,Kalimantan Timur.
“Saya menduga ada korupsi dalam pembuatan jembatan tersebut. Mengapa awalnya di papan informasi tertulis enam miliar rupiah, tapi sekarang berubah menjadi sepuluh miliar rupiah, ” Tutup sang warga. (*)





























