SKPK dan DPRK Subulussalam Diduga Gunakan Bon Bodong untuk BBM Subsidi

INDONESIA 24

- Redaksi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 04:09 WIB

50344 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Subulussalam – Dugaan praktik manipulasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dinas di Kota Subulussalam menyeruak ke publik. Sejumlah pimpinan DPRK dan pimpinan SKPK diduga mengakali aturan dengan modus bon faktur bodong dari SPBU, demi menyamarkan konsumsi BBM bersubsidi yang seharusnya tidak boleh dipakai kendaraan dinas berplat merah.

Padahal aturan jelas menyebut, mobil dinas pemerintah dengan plat merah wajib menggunakan Pertamax atau Dexlite/Solar non-subsidi. Namun, pantauan CCTV online SPBU di Subulussalam memperlihatkan kenyataan berbeda. Mobil dinas berplat merah justru terlihat mengisi Pertalite, bahkan ada unit yang mengganti plat merahnya menjadi hitam samaran saat mengisi BBM agar tidak terdeteksi.

Seorang manajer SPBU yang enggan disebutkan identitasnya mengaku pernah menerima permintaan khusus dari oknum pejabat.
“Mereka minta bon seolah-olah mengisi Pertamax atau Dexlite, padahal yang masuk ke tangki itu Pertalite,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Modus ini tidak hanya berpotensi menggelembungkan laporan operasional kendaraan dinas, tetapi juga merugikan negara karena subsidi BBM seharusnya hanya untuk masyarakat yang berhak. Publik pun mempertanyakan beberapa hal, seperti apakah kendaraan dinas tersebut masih terdaftar resmi atau sudah disalahgunakan menjadi aset pribadi, mengapa ada indikasi perubahan plat nomor saat pengisian, serta siapa yang mengawasi kebenaran laporan penggunaan BBM di lingkup Pemko Subulussalam.

Aktivis anti-korupsi menilai aparat penegak hukum perlu segera turun tangan mengusut dugaan penyalahgunaan ini.
“Kalau dibiarkan, ini bukan hanya soal pelanggaran aturan BBM, tapi juga mentalitas pejabat yang memanfaatkan jabatan untuk keuntungan pribadi,” tegas salah satu pegiat dari LSM Suara Putra Aceh Subulussalam.

Kasus ini menjadi alarm bagi transparansi dan integritas pengelolaan fasilitas negara di Subulussalam. Publik kini menunggu langkah nyata dari Inspektorat, BPK, hingga aparat hukum untuk membongkar dan menindak pelaku tanpa pandang bulu. (*)

Berita Terkait

Kejari Subulussalam Diultimatum, KPK Disiapkan Jadi Opsi Terakhir Jika Penanganan Kasus Tak Bergerak
Syahbudin Padank Diteror di Rumahnya Sendiri, Komunitas Jurnalis Desak Negara Hadir Melindungi
Pulih Kombih Diduga Rampas Dana Desa, Aparat Diam Seribu Bahasa, Warga Menjerit Cari Keadilan
Kapolres Subulussalam Buka Turnamen Sepak Bola Piala Kecamatan Sultan Daulat dalam Semarak HUT ke-80 RI
Sekolah Lansia Desa Sepadan: Sehat Jasmani, Tenang Jiwa, Bahagia di Usia Senja
Brimob Polda Aceh Tingkatkan Patroli Kamandahan di Aceh Singkil Jelang Peringatan MoU Helsinki dan HUT RI ke-80

Berita Terkait

Kamis, 20 November 2025 - 03:14 WIB

Transparansi Zakat ASN Ogan Ilir Disoal: Potensi Rp8 Miliar per Bulan, Pelayanan Baznas Dinilai Berbelit dan Tak Berpihak pada Rakyat Miskin

Rabu, 19 November 2025 - 17:45 WIB

Bupati Franc Tumanggor Hadiri Penandatanganan MoU Pidana Kerja Sosial se-Sumut di Medan

Selasa, 18 November 2025 - 23:12 WIB

Perayaan Hari Pelleng Nasional 2025 Diramaikan Ribuan Masyarakat Pakpak di Medan, Hadiri Tokoh Penting Daerah

Selasa, 18 November 2025 - 22:11 WIB

Pelajar SMP Pakpak Bharat, Imelda Barus, Melaju ke Final “Bintang Sobat SMP 2025”

Selasa, 18 November 2025 - 21:48 WIB

Bupati Pakpak Bharat Salurkan Bantuan Sosial untuk Lansia dan Disabilitas serta Bibit untuk Petani

Selasa, 18 November 2025 - 21:38 WIB

Bupati Pakpak Bharat Hadiri Konsultasi Regional PDRB-ISE 2025: Fokus Solusi Tantangan Ekonomi Terkini

Selasa, 18 November 2025 - 21:27 WIB

Bupati Pakpak Bharat Apresiasi Kebun B2SA PKK: Tingkatkan Gizi dan Kecerdasan Masyarakat

Minggu, 16 November 2025 - 16:13 WIB

Wabup Tutup Pelatihan Metode Gasing, Harap Guru Tularkan Ilmu ke Siswa

Berita Terbaru