TAPTENG | Tokoh Pemuda Erik Firmansyah Pasaribu Melayangkan Kritik Terhadap Kebijakan Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu Terkait Pelaksanaan Perayaan HUT Tapanuli Tengah
Menurut Erik Pasaribu Anggaran HUT Tapteng Tersebut Mencapai 3 Milyar ditengah kondisi Keuangan Daerah Yang Hanya Sekitar 16 Milyar Dalam P-APBD , ini merupakan Kemewahan ditengah Efisiensi
Bahwa Pengeluaran Untuk Kegiatan Seremonial Tersebut Terkesan Tidak Sesuai, Jika Dibandingkan dengan Program Penting Yang Justru Terancam Tidak Berjalan, Semestinya Dapat dilakukan Sederhana. Terlebih Sempat ada wacana penghentian Beasiswa Mahasiswa dan Permasalahan Lainnya Yang Sangat Jelas Bisa Bermanfaat Bagi Keberlanjutan
Lebih Lanjut, Erik Menyoroti Kegiatan HUT Sudah Berlangsung dengan Mewah Tanpa adanya Persetujuan dari Lembaga Legislatif, Padahal Alokasi 3 Miliar Lebih Baik Dialihkan Untuk Subsidi Kesehatan, Pembangunan, Abang Becak dan Program Beasiswa.
” Saya Kecewa Dengan Kebijakan Yang diambil ditengah Program Bapak Presiden Prabowo Mengenai Efisiensi Anggaran, Pak Prabowo Sudah Tegas Mengatakan Jangan Mengadakan Kegiatan Yang Terlalu Mewah Apalagi ditengah Efisiensi ” Pungkas Erik Pasaribu
Erik Pasaribu Juga Membandingkan HUT Tapanuli Tengah dengan Hari Jadi Kota Sibolga, Tiru Dan Contoh Kota Sibolga Tanpa Menggunakan APBD, Melainkan Sponsor, Inilah Seharusnya Bisa dicontoh Oleh Pemkab Tapteng Yang Tanpa Menggunakan Anggaran Dari Pemerintah
Apa Yang Dilakukan Bupati Masinton Pasaribu Merupakan Perlawanan terhadap Arahan Presiden , Erik Pasaribu Juga Meminta Agar Aparat Penegak Hukum, BPK Hingga KPK Untuk Mengawasi dan Menyelidiki Pelanggaran Tersebut.
Diakhir Pernyataan Erik Pasaribu Juga Mempertanyakan Bagaimana Kegiatan Yang Belum Ada Dasar Sudah Berjalan Tanpa Adanya Persetujuan DPRD Sendiri, DPRD Merupakan Lembaga yang Memiliki Fungsi Penting Mengenai Anggaran dan Pengawasan, Apakah Ini Yang Dinamakan Tapteng Naik Kelas ditengah Banyaknya Permasalahan terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah (*)





























