Pakpak Bharat,Indonesia24.news net – Pada tanggal 6 Oktober 2025, Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, secara resmi membuka pelaksanaan Ujian Pemetaan Potensi dan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau yang dikenal sebagai Profiling ASN. Acara ini ditujukan untuk ratusan pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Ujian ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) untuk mempercepat pengumpulan data potensi dan kompetensi ASN, yang mendukung pembangunan serta penerapan manajemen talenta di instansi pemerintah.
Dalam sambutannya, Bupati menekankan bahwa inisiatif pembentukan talent pool ini merupakan program lokal yang bertujuan membangun basis data lengkap untuk mempersiapkan pengisian jabatan strategis di masa depan. Beliau menyampaikan harapannya agar ujian ini bermanfaat bagi peserta dalam mengembangkan karier mereka di kabupaten tersebut, bukan hanya untuk pemerintah, melainkan untuk kemajuan pribadi masing-masing. “Selamat mengikuti ujian ini, semoga bermanfaat untuk diri kalian semua,” ujarnya.
Kepala Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara (BKN), Dr. Jandri Haposan Simanungkalit, S.Si, M.Si, yang hadir secara virtual, memberikan apresiasi atas kecepatan dan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Menurutnya, ini merupakan penyelenggaraan pertama di wilayah kerja Kantor Regional VI BKN, yang menunjukkan inisiatif luar biasa dan akan terus didukung oleh BKN.
Ujian Profiling ASN ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, dibagi menjadi beberapa sesi karena keterbatasan perangkat CAT yang tersedia. Seluruh pejabat struktural dan fungsional di kabupaten turut serta, menandakan komitmen penuh terhadap pengembangan sumber daya manusia pemerintahan.
Latar Belakang dan Manfaat Lebih Lanjut
Profiling ASN merupakan bagian dari upaya nasional BKN untuk memetakan talenta pegawai negeri sipil guna optimalisasi penempatan jabatan. Di tingkat daerah seperti Pakpak Bharat (sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara), inisiatif ini membantu mengidentifikasi potensi individu, sehingga mendukung program seperti rotasi jabatan dan pengembangan karir berbasis kompetensi. Manfaat jangka panjang termasuk peningkatan efisiensi birokrasi, pengurangan kesenjangan talenta, dan persiapan SDM untuk tantangan pembangunan daerah, seperti infrastruktur dan pelayanan publik di wilayah pegunungan Sumatera//RS





























