Bupati Pakpak Bharat, Franc Bernhard Tumanggor, menyerahkan bibit jagung, padi gogo, dan aneka sayuran kepada puluhan kelompok tani dan kelompok wanita tani di Kabupaten Pakpak Bharat. Penyerahan bantuan ini dilakukan di aula Bale Sada Arih, bersamaan dengan bimbingan teknis peningkatan kapasitas kegiatan Pekarangan Pangan Bergizi (P2B).
Dalam sambutannya, Franc Bernhard Tumanggor berpesan agar seluruh benih yang diserahkan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan daerah, yang juga merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Ia juga mengapresiasi para petani Pakpak Bharat yang dinilai semakin pandai dalam memanfaatkan waktu dan peluang pasar.
“Fenomena yang kami temukan akhir-akhir ini, para petani kita merasa waktu semakin berkurang, karena kesibukan di ladang menyebabkan mereka tidak lagi punya waktu ke warung, tidak lagi nongkrong di kedai-kedai. Inilah berkat dari kemajuan yang kita lakukan bersama. Kemauan kita sekarang adalah kemauan untuk maju, saya yakin dan percaya bahwa apa yang kita tabur maka itulah yang kita tuai, semangat bertani,” ujar Bupati.
Pada kesempatan yang sama, Franc Bernhard Tumanggor juga menyematkan rompi “Satgas Pangan” kepada puluhan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) se-Kabupaten Pakpak Bharat, yang akan beralih status menjadi ASN di Kementerian Pertanian RI.
“Selamat bagi kawan-kawan PPL sekalian yang akhirnya menjadi pegawai Kementerian Pertanian. PPL adalah ujung tombak dari upaya perwujudan Asta Cita Presiden kita yakni ketahanan pangan,” katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pakpak Bharat, Sahat Parulian Boangmanalu, menjelaskan bahwa bantuan benih sayuran ini merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian RI melalui Dirjen Hortikultura untuk mendukung Pekarangan Pangan Bergizi di Kabupaten Pakpak Bharat.
“Ini semua adalah berkat kolaborasi dan koordinasi yang erat antara bapak Bupati dengan Kementerian Pertanian. Pak Bupati yang selalu berjuang bagaimana pertanian kita bisa maju dan berkembang, bagaimana ibu-ibu di PKK desa bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran, memelihara ayam dan sebagainya,” jelas Sahat Boangmanalu.//RS





























