Medan – Hari Pelleng Nasional 2025 dirayakan dengan penuh semangat di Mess Pemkab Pakpak Bharat, Jalan Ngumban Surbakti, Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Medan, pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Acara ini menjadi momen istimewa bagi masyarakat suku Pakpak untuk menghormati warisan budaya tak benda Indonesia, di mana Pelleng—makanan tradisional berupa nasi kuning lembek yang dicampur rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, bawang, dan cabai—disajikan sebagai simbol penyemangat dan keberanian. Pelleng, yang telah diakui secara nasional sejak 10 Oktober 2018, tidak hanya menjadi hidangan sakral dalam acara adat dan kekeluargaan, tetapi juga juara kategori Makanan Tradisional Terpopuler pada Penghargaan Pesona Nusantara 2019.
Ribuan warga Pakpak berkumpul untuk “mangan Pelleng” bersama, diiringi penampilan budaya seperti tarian dan musik tradisional, yang memperkaya nuansa kebersamaan dan pelestarian identitas etnis di tengah hiruk-pikuk kota Medan sebagai ibu kota Sumatera Utara.
Acara ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting daerah, termasuk Wakil Bupati Dairi, Wakil Bupati Pakpak Bharat, serta Bapak Alfiyansah Ujung, Anggota DPRD Sumatera Utara. Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelestarian budaya lokal, sejalan dengan seruan Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Masyarakat Pakpak (DPP Himpak) yang dipimpin Dr. Citra Efendi Capah untuk menyemarakkan Hari Pelleng Nasional setiap 10 Oktober. Wakil Bupati Dairi, misalnya, menyampaikan apresiasi atas pengakuan Pelleng sebagai warisan budaya, sambil mendorong generasi muda untuk terus mengembangkan tradisi ini agar tidak punah di era modern. Selain itu, perayaan ini juga menjadi ajang promosi pariwisata Pakpak Bharat, yang kaya akan alam dan adat istiadat, mengingatkan bahwa Medan sebagai pusat budaya Sumatera Utara sering menjadi wadah bagi festival etnis seperti ini.
Perayaan Hari Pelleng Nasional tidak hanya sebatas makan bersama, tetapi juga sarana edukasi tentang nilai-nilai suku Pakpak, seperti gotong royong dan penghargaan terhadap alam. Di tengah daftar hari besar nasional 2025 yang mencakup berbagai peristiwa keagamaan dan kemerdekaan, acara ini menonjol sebagai pengingat keberagaman budaya Indonesia. Dengan dukungan penuh dari Pemkab Pakpak Bharat dan komunitas diaspora, diharapkan tradisi ini terus berkembang, menjadi daya tarik wisata kuliner yang mendunia.//RS





























