Dairi – Indonesia24News.com
Pemerintah Kabupaten Dairi memindahkan lebih kurang 90 pengungsi, terdiri dari 65 orang dewasa dan 25 anak anak, warga Parbuluan VI yang semula berada Polres Dairi, kini ditempatkan di Gedung Olah Raga (GOR) Sidikalang, Kabupaten Dairi.
Pemindahan ini dilakukan pada pada hari Senin (10/11) lsekitar pukul 20.30 malam hari, dan langsung disaksikan Wakil Bipati Dairi. Wahyu Daniel Sagala, Sekda Dairi Charles Bantjin berikut SKPD di jajaran Pemerintahan Kabupaten Dairi dan Camat Parbuluan, Landong Napitu.
Ditempatkannya warga Parbuluan VI Dairi dari Polres Dairi ke lokasi baru di Gedung Olah Raga Sidikalang ini disebutkan agar mendapat tempat lebih layak lagi agar mereka terhindar dari udara dingin, hujan khususnya ketika malam hari.
Dari Gedung Olah Raga Sidikalang, pihak BPBD Dairi menurunkan lebih kurang 90 set kasur lipat untuk dijadikan tempat tidur warga.
Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi terlihat mulai menempatkan tenaga medis di lokasi Gedung Olahraga. Ada 1 dokter dan 3 perawat untuk memberikan pelayanan kesehatan buat warga Parbuluan VI.

Wakil Bupati Dairi. Wahyu Daniel Sagala di sela sela kunjungannya mengatakan kepada warga Parbuluan VI yang mengungsi agar dapat tenang dan jangan banyak beban fikiran karena bisa berakibat sakit, nantinya.
Di lokasi Gedung Olah Raga Sidikalang ini menurut Wakil Bupati para Warga Parbuluan VI berikut anak anaknya sudah bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman, karena udara terlihat lebih hangat, ujarnya.
Kepala Desa Parbuluan VI. Parasian Nadeak dalam penjelasannya mengatakan jika lokasi mereka sementara di GOR Sidikalang sudah lumayan jika dibanding tempat sebelumnya di Polres Dairi.
Selain itu menurutnya lagi, lokasi GOR bisa terasa lebih nyaman, karena satu sama lain diantara mereka untuk bertukar fikiran tidak segan segan lagi.
Warga Parbuluan VI mengatakan, tetap pada pendiriannya agar pihak Polres Dairi bisa bertindak tegas kepada oknum oknum yang telah mengancam mereka dan juga perusak rumah Kepala Desa Parbuluan VI Dairi Parasian Nadeak.
Pemicu beringasnya para pembuat teror desa Pabuluan VI itu disebutkan karena tidak setuju dengan kehadiran PT Gruti di desa mereka.
Namun anehnya sama PT Gruti mereka tidak setuju tapi kenapa rumah warga yang di hancurkan hal ini tidak bisa dibiarkan karena perbuatan membabi buta ini bisa disebutkan perbuatan teror, ujar mereka.
Untuk itu pihak Polres Dairi diminta mengusut tuntas dan bertindak tegas kepada mereka yang telah merusak rumah kepala Desa ” rumah Kades aja di rusak apalagi rumah warga biasa seperti kami” ujar warga yang enggan disebutkan namanya (gnt)





























